Mimpi dan Imajinasi

Mimpi, kata yang sudah tak asing bagi kita. Mimpi adalah bayangan peristiwa atau apa saja yang tampak dalam tidur. Bermimpi adalah melihat sesuatu dalam tidur atau menghayal sesuatu yang tidak mungkin tercapai. Tetapi sekarang dapat kita definisikan bermimpi adalah menghayal sesuatu yang masih mungkin tercapai meskipun masih ada gambaran bagaimana cara mencapainya atau sangat sulit mencapainya.

Sedangkan imajinasi adalah daya khayal atau khayalan atau fantasi. Pada dasarnya mimpi dan imajinasi adalah khayalan.

Menurut Gary Hammel dan C. K. Prahalad, mimpi dan khayalan merupakan sumber energi yang menggerakkan sebuah kekuatan organisasi. Dalam literatur manajemen mimpi dan imajinasi disebut sebagai visi. Disini kita dapat mengambil contoh, misalnya Motorola bermimpi untuk membuat dunia tanpa kabel, telepon ini tidak dicantolkan pada tempat dan semua manusia akan mengantongi telepon portabel.

Seorang penemu dunia, Bill Gates juga bermimpi “Sebuah komputer di atas setiap meja kerja di setiap rumah , menjalankan semua perangkat Microsoft”. Maka setelah Bill Gates menciptakan Ms-Dos, ia membuat sistem operasi Windows seperti halnya rumah menggunakan jendela (window) yang menyebabkan Bill Gates menjadi interpreneur terkaya di Dunia. Terbukti bukan,tidaklah benar bahwa Bill Gates semata yang berperan dalam menempatkan PC dalam kantor-kantor dan di rumah-rumah di serluruh dunia, tetapi Bill Gates mampu bermimpi dan berimajinasi untuk melihat apa yang mungkin dan keinginan untuk mengubah mimpi dan imajinasi tersebut menjadi kenyataan.

Dari beberapa cerita di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Mimpi dan Imajinasi itu penting untuk kelangsungan hidup kita kelak, apa saja yang akan kita wujudkan dikemuadian hari juga bergatung pada kita di hari ini. So, jangan pernah takut bermimpi untuk menjadi Bill Gates selanjutnya.