Moment Terakhir

Semilir angin menyeruak ke dalam damainya hati

Takbir silih berganti dengan tabuh besar menemani

Sapi-sapipun telah berlaga dengan bangga dan gagahnya di depan Baitullah, bahwa akulah yang terpilih untuk menjadi qurban di tahun ini

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillaahilham

Genap enam kali sudah aku merayakan Hari Raya Idul Adha di Pondok tercinta ini, enam kali pula aku tak bertemu sekaligus merayakannay bersama keluarga tercintaku. Tak apa, meskipun mereka tak bersamaku, masih ada sahabat-sahabat yang selalu menemani hari-hariku.

Tak henti-hentinya kulafadzkan takbir di hari yang cerah ini karena tak terasa tahun ini adalah tahun terakhir aku belajar di Mahad besar ini. Masih ku ingat lima thaun silam, pertama kali akusholat Ied dan merayakan hari besar ini tanpa orang-orang terkasihku. Ketika kudengar takbir berkumandang tanpa disengaja, aku yang terhitung susah sekali mengeluarkan air mataini akhirnya menangis tanpa syarat di pangkuan sahabatku, Ami. Mengingat Ayah, Bunda, Grandpa, Grandma, Ade juga Yudha, sahabat, teman, atau.. entahlah harus dengan apa aku menyebutnya. Lelaki yang sangat di hormati oleh teman-temannya dengan sebutan dikala itu. Kuhabiskan waktuku hari Raya Idul Adha satu tahun silampn dengannya, juga dengan anjing kesayangannya yang sama sekali tak pernah ku sentuh ataupun elus. Yudha Ardha Neswari, teman sekelas dan sebangkuku yang tak pernah akur. Yah, mengingat itu semua membuat aku semakin tersedu.

Hari keduapun kurasa tak jauh berbeda, mataku sedikit berkac dengan hati bergetar mendengar lantunan takbir kesekian kalinya. Tak ada acara sppesial selain takbiran bersama teman-teman didepan kamar dengan seperangkat alat sederhana, mulai drai piring, sendok, ember kaleng, gayung, botol. Semua suara menjadi satu. Kita sambu hari Raya ceria walau tanpa orang tua.

Tak terasa datang kembali hari Raya Qurban yang kini adalah hari terakhirku di Penjara suci ini. Berbeda dengan tahun kemaren, pengurs yang diketuai oleh Ukhti Umi kali inimengadakan acara takbir keliling sekitar are Al Hikmah, masih ku ingat juga yel-yel yang kami senandungkan di perjalanan takbiran. Dedengkot AloeVera, dedengkot AloeVera… hhahhahha.. dengan muka corang-coreng bersama teman-teman melangkah pasti dengan pasti dengan kegigihan hati untuk menang menyambut datangnya hari Raya Idul Adha.

Tahun demi tahun silih berganti, hari rayapun kujalani dengan senang hati . Dan hari ini datang, mungkin hari terakhirku merayakan hari spesial bagi umat Islam di tempatmenimba ilmuku iniatau bahkan hari terakhirku merayakan ini semua di dunia. Wallahualam.

Ucap syukurku ku panjatkan hanya pada Engkau Sang Maha Agung karena hamba yang nista ini masih diberi kesempatan pada hari yang suci ini, semoga tahun depanpun hamba masih bisa merayaknnya, juga berkumpul bersaa sanak saudara. Amin